Berakhir Sudah

Perpisahan mendatangkan kesedihan dan kemarahan, bahkan rasa bahagia karena berakhirnya hubungan yang tidak sehat. Perpisahan dalam hubungan merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan anak muda, bahkan yang sudah menikah pun bisa saja berpisah karena perceraian. 


Cerita ini akan menjelaskan bagaimana perjalanan kisah cinta yang diawali dengan bahagia dan berakhir dengan rasa kecewa. Cerita ini merupakan kisah nyata penulis, dan tidak mengada-ngada.

Berakhir Sudah

Pada malam hari handphone berbunyi dan mengeluarkan notif instagram, yang mengartikan bahwa ada pesan masuk. Tidak lama aku membaca isi pesan tersebut, lalu aku mengenali siapa laki-laki yang mengirimkan pesan tersebut. Dia adalah kaka kelas saat duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Lalu kami menanyakan kabar satu sama lain, sampai akhirnya bertukar nomor handphone.

Kami pun melajutkan tegur sapa melalu whatsapp. Tiga hari kemudian ia mengajak untuk berta'aruf, namun aku tidak ingin. Bahkan belum mengenal jauh tentang dirinya, lalu kami pun menjalani kasih pada tanggal 19 September 2022. Jarak nya begitu sebentar untuk mengenal satu sama lain, karena mendengarkan janji-janji yang begitu manis dalam bibirnya. 

Akhirnya kami pun menjalani hubungan dengan berjalan baik, tanpa adanya pertengkaran. bahkan terkesan sangat romantic. karena dia merupakan laki-laki yang  Acts of service, seperti mengikat tali sepatu, memakaikan helm, memakaikan jaket, memakaikan jas hujan, dan lainnya. Selain itu dia juga memiliki Language physical touch, seperti merangkul di tempat ramai, berpegangan tangan, mengelus kepala, mencium kening, dan sentuhan lainnya. Dan terakhir dia merupakan sosok laki-laki yang love language, karena suka mengucupakan katan sayang dengan manis, atau mengucapkan "Kamu cantik sekali." Ah rasa nya dia adalah laki-laki yang begitu sempurna untuk dijadikan suami.

Sayangnya memasuki tahun ke dua hubungan kami banyak rintangan, entah itu rintangan atau petunjuk kalau kami memang tidak berjodoh. Pertama, awal bulan April 2022 aku mendatangi psikilog untuk konseling, dan mengikuti terapi karena mendapatkan diagnosa depresi berat karena permasalahan keluarga. Lalu ia memberi kabar bahawa ada rumah KPR Subsidi yang murah, dan indah akhirnya kami membeli rumah KPR Bersubsidi. Kau tahu kami pun berpikir sebentar lagi akan menikah. Namun tanpa diduga orang tua pihak aku tidak menyetujuinya, karena bagaimana pun kami belum menikah dan tidak seharusnya membeli rumah. Tapi kami nekat membeli rumah dengan tabungan yang kami miliki berdua. Akhir bulan April 2022 ibu mengatakan jika beliau tidak merestui hubungan ini.

Hubungan kami tetap berjalan, walaupun ibu tidak memberikan restu. Sampai akhirnya, aku tahu bahwa rumah yang kami beli berdua atas nama nya dan berkas dipegang oleh mamah nya. Begitu sesak hati ini ketika mengetahuinya, namun lagi-lagi dibuat luluh olehnya. Kami pun merawat rumah itu bersama-sama, dan membeli peralatan kebersihan dan alas untuk tempat beristirahat kami. Kami banyak menghabiskan waktu bersama di rumah, karena bagi kami rumah ini merupakan rumah tempatnya aku untuk pulang.

Aku berdoa keras-keras agar hati ibu luluh dan memberikan restu bagi hubungan ini, pada akhirnya ibu luluh dengan sendirinya atas doa-doa yang selalu dipanjatkan. Tetapi beberapa bulan belakangan ini gajinya cepat habis, ketika dipertanyakan akan memarahi dan tidak terima. Aku hanya bisa diam, dan mencoba bepikir untuk membayarinya ketika makan. 

12 September 2022 merupakan hari kelahiran aku, perasaan bahagiaan menghiasi dada. Senyum ku terus terukir ketika ia membelikan aku cincin sebagai tanda untuk mengikat, bukan hanya itu saja. Dia juga mendatangi ayah dan keluarga ayah untuk meminta aku, bahkan menentukan tanggal, bulan dan tahun untuk pernikahan kami. Dari sana lah kami sangat gencar untuk menyicil seserahan, walaupun lebih banyak uang aku yang terpakai. Kami pun mencari vendor-vendor yang murah, bukan hanya itu kami pun menabung bersama untuk pernikahan kami. Ya jujur pada saat itu aku irit sekali, makan pun di kantor hanya 10ribu tidak boleh lebih. Beda hal dengan ia, uang nya selalu habis. 

Pada awal bulan November, firasat tiba-tiba tidak enak. Selalu bertanya pada diri sendiri "Apakah aku yakin akan menikah dengan dia?". Sampai akhirnya tanggal 8 November mendapatkan laporan kalau ia suka cek-in dengan perempuan bayaran, tentu aku tidak percaya. Karena aku tau dia merupakan laki-laki rajin ibadah dan mengaji. Tidak henti aku selalu berusaha untuk mencari cara agar mendapatkan bukti bahwa laporan tersebut tidak benar.

Dan ternyata aku salah menilai dia, dia bukan lah laki-laki yang baik untuk dijadikan suami dan ayah untuk anak-anak ku kelak. Bukti yang berbicara bahwa setiap bulan nya ia suka melakukan cek-in berbagai hotel, belum lagi mendapatkan info bila ia suka pijat plus-plus. Hati mana yang tidak sakit dan kecewa. Bahkan air mata pun telah habis untuk dikeluarkan. 

Ku paksa untuk mengakui, namun ia tidak mengakui dan mengakhir hubungan ini secara tidak baik. Karena whatsapp ku di belokir, dan ia mengakhir hubungan ini melalui dm instagram. Rasanya sesak sekali, dia yang berbuat kenapa aku yang begini. Tapi aku mencoba untuk menerima, mungkin memang sudah jalannya.

Oh, tidak aku salah. Esok hari nya ia membuka blokir whatsapp ku dan membom chat dan telpon, marah-marah dan mengatai ku, bahwa sejujurnya dia tidak memputuskan ku hanya tes saja. Gila sekali bukan anak laki-laki ini, telah memainkan anak perempun. Aku tidak memberikan respon, sampai akhirnya Abangnya menghubungi ku, lalu ku angkat lah telpon si cowo brengsek ini. Ku iya-iya kan saja, biar cepat selesai.

Dua minggu telah berlalu, ia masih saja mengganggu kehidupan ku, datang ke rumah, ke kantor sampai ke stasiun. Rasa nya menjadi trauma dan merasa tidak aman, namun ada keuntungannya juga ia membalikan dp rumah. Walupun hanya uang dp setidak nya ada setengah hak diganti. 

Dari kejadian ini, banyak pelajaran yang di dapat. Terutama Like a queen belum tentu setia, bahkan harus dicurigai karena akan ada hal yang mengejutkan. Namun aku mencoba untuk ikhlas walaupun tidak bisa makan selama 5 hari, dan tidur hanya 1-2 jam selama 5 hari. Sampai akhirnya memutuskan untuk mendatangi psikiater pada tanggal 12 November 2022 di salah satu rumah sakit swasta di daerah Sawangan Depok, selain itu melanjutkan terapi di psikolog yang sempat berhenti selama 4 bulan. Dan benar saja depresi semakin bertambah, bahkan halusinasi semakin parah, dan selama 3 hari mencoba melakukan bundir. Tapi selalu gagal, mungkin tuhan masih sayang ya.

Sambil duduk di bangku stasiun Bogor, saya bicara sendiri kepada diri ini "berakhir sudah ya hubungan ini, bahkan batal menikah tahun depan." Tapi aku sangat bersyukur karena tuhan cepat menunjukan siapa dia sebenarnya. Aku percaya aku bisa bangkit tanpa adanya orang baru, karena trauma membuat mati rasa.

Cukup sudah cerita menyedihkan dan membahagiakan ini, pada intinya carilah pasangan dengan benar. Harus tau bibit-bobot nya. Pendekatan lah dengan proses, jangan terburu-buru sampai tidak mengenali nya. Jadikan lah cobaan ini menjadi pelajaran untuk para pembaca ya.



You Might Also Like

0 comments